Pages

Kamis, 10 Maret 2016

Pendakian Gunung Arjuna + Welirang (via tretes) Part 1


Gunung Arjuno

Sesudah pendakian gunung penanggungan saya mimpi kalau saya ada di puncak arjuno maka pendakian selanjutnya adalah arjuno.

Planning
Obrolan tentang pendakian mulai mengemuka ketika uas, berawal dari percakapan grup line awalnya ingin ke ranukumbolo tapi akhirnya tak jadi karena sejak tanggal 4 januari sudah ditutup, rahman menawarkan arjuno karena diajak ke arjuno sama teman - temannya. akhirnya dibuatlah grup line arjuno - welirang

Susahnya mencari yang mau
Awalnya pendakian terdiri dari 12 orang, tapi akhirnya berkurang karena beberapa alasan ada yang tidak diperbolehkan orang tua karena faktor cuaca (saat ini bulan januari memiliki cuaca hujan yang tinggi) ya dua orang kawan saya tertarik tetapi karena alasan tak diperbolehkan orang tua saya mencoba nyari kawan2 yang lain tapi susah juga, Faradha berniat mengajak kawan perempuannya tak jadi karena sedang ada urusan penting akhirnya ia ngajak ices.

Olahraga Sebelum Berangkat
Saya dan Ardha merencanakan jogging di Koni 1 minggu sebelum berangkat Hari pertama aku dan ardha lari - lari kecil ardha tak kuat karena kurang tidur, hari kedua dibatalkan karena hujan, hari ketiga hanya lari - lari kecil tapi cuman sebentar karena kesiangan alhasil selama 3 hari doang olahraga sama ardha sesudah itu saya olahraga sendiri

Berangkat ke Tretes
Sebelum berangkat malamnya kami ketemuan di kampus fisip unair ada 8 orang yang ikut yakni ; saya, ardha, rahman, kawannya rahman fazl, suci, uun (kedua nama disamping anak fisip khusus suci ia anak wapala unair), magda anak its, kecuali ices katanya tak ikut katanya ada urusan. kami ngobrol untuk besok tentang persiapan berangkat (akhirnya disepakati sesudah ashar), logistik, dll saya ngaku sebagai newbie (anak baru). sesudah pertemuan saya dan ardha nyari - nyari persewaan untuk sleeping bags akhirnya dapat di rental outdoor pertama saya saat ndaki penanggungan.
Keesokan harinya jum'at 15 januari saya sudah siap dengan barang bawaan (carrier harga 100 ribuan ya agak jelek sih, headlamp plus baterai cadangan, kamera, tas kecil, 2 kaus salah satunya pioneer, celana pendek , lampu emergency, pisau serbaguna, beberapa makanan, 2 botol aqua besar dan 2 botol aqua kecil, tisue, peralatan mandi, handuk) langsung berangkat ke ardha dan mengambil sleeping bags. sehabis sholat jum'at saya dan ardha berangkat ke kontrakan rahman untuk packing terakhir, saya menemani rahman untuk pinjam motor ke atik. Sesudah ashar kami berangkat ke tretes saya membonceng suci perjalanan panjang antara surabaya tretes membuat saya agak - agak ngantuk dan untuk mengatasi ngantuk itu saya nyoba ngobrol dengan suci (akhirnya hilang juga ngantuknya hehe)  kami sampai di tretes kira - kira jam 5-6 an di depan jembatan wisata kakek bodo saat itu kami berfoto sejenak


sehabis foto kontak motor atik hilang untungnya ada pengendara lain yang ternyata juga mau mendaki arjuna yang mau membenarkan motor hal ini berlangsung lama karena bongkar ini-itu.

Mulai tiba dan pendakian ke kop-kopan pos 2



Kami tiba di lokasi kira - kira jam 8 an, kami makan di warung depan untuk energi dan jam 9 an kami siap - siap berangkat

rute Pendakian gunung arjuno dan welirang

Baru saja berjalan dada saya sudah mulai sakit mungkin karena belum terbiasa, sebelum sampai pet bocor carrier saya minta tolong bawakan sama ardha, sampai di pet bocor dada masih sakit saya jalan pelan - pelan. Lama kelamaan dada saya yang sakit tidak menjadi sakit kembali mungkin karena makanan yang saya makan menjadi energi di tubuh saya. saya coba ngobrol dengan uun, asyik juga ngobrol dengannya walau saya ngobrol kebanyakan nggak nyambung (supaya hilang rasa 'dada yang sakit') sesudah itu uun pergi ke belakang untuk menyusul rahman dan fazl, di depan saya ketemu dengan magda ngobrol dengannya dan akhirnya di depan ketemu ardha dan ices yang jalannya sudah duluan dan akhirnya saya bawa tas carrier saya bawa sampai atas



faradha dan ices dengan carrier menuju klop - klop'an (@faradhart files)


suasana kota dari perjalanan klop - klop'an (@faradhart files)






(Alvitoo Files)

Kop-kopan

Tiba dipos 2 arjuno jam 1 malam teman - teman yang sudah diatas saya, ardha, ices, magda sedangkan yang lain belum sampai langsung saja ardha membangun tenda untuk perempuan, setelah sekitar beberapa menit mungkin 1 jam (saya lupa) rahman dkk datang dan membangun tenda. Semua sangat lelah dan langsung tertidur. Pagi harinya saya dan fazl ngobrol - ngobrol lalu foto - foto di kop-kop'an


Pos 2 Kop - kop'an







(Alvitoo Files)





(fazl Files)
Sesudah Foto -foto saya kembali ke tenda untuk sarapan pagi, saat itu uun dan suci yang masak (kalau nggak salah :P) ini hasil fotonya 




sesudah makan pagi yang lain mulai foto - foto berikut hasil fotonya :






(@Faradhart Files)







(@rachmanguswandy dan fazl files)

Sesudah itu kami berkemas - kemas untuk menuju pos 3 yakni pondokan sebelum berangkat kami foto tim dahulu




Formasi dari kiri ke kanan (bukan foto selfie) = icecs, suci, uun, magda, rahman, ardha, fazl, vitoo

Sebelum berangkat kami pamit ke pendaki yang berangkat barengan dengan kami karena mereka tak bisa melanjutkan perjalanan ada salah seorang anggota mereka yang terkena asma saya sempat diajak foto dengan mereka untuk kenang - kenang'an, mereka lalu mendoakan kami untuk sampai puncak dan pulang dengan selamat.

Perjalan Pondokan 3

Perjalanan menuju pos 3 ini bisa dibilang berat, jalannya menanjak, dan memakan waktu yang lama saat perjalanan ada sebuah pondokan yang biasa digunakan para pendaki untuk istirahat sebentar. Di perjalanan ini ardha dan icecs duluan sedangkan yang lain dibelakang, saya sendiri saat perjalanan sering merasakan kelaparan karena energi yang digunakan lebih besar dan sepanjang perjalanan banyak batu kami yang dibelakang banyak istirahat di samping - samping jalan




Jalan yang ditempuh untuk menuju pondokan

'Sakit dada' mulai terasa hanya saja lapar mengalahkan segalanya. Uun mencoba menyemangati saya saat perjalanan, uun dan rahman duluan entah berapa jam perjalanan saya bertemu dengannya kembali dan rahman yang sudah lelah mereka mencoba untuk tidur dan minta tolong untuk membangunkannya 15-20 menit'an (seingat saya) saya jaga. Dalam perjalanan ini ada mobil jeep yang sedang menanjak saya lihat bagaimana cara jalannya pengemudinya lebih main gas karena mobil itu tidak ada kopling.
Tiba di pondokan agak sore'an sekitar jam 4-5 an saya, fazl, dan uun pergi ke warkop depan untuk njajan sekedar menghilangkan rasa lapar uun dan fazl ngobrol asyik masalah ini-itu (sudah lupa omongannya) sampai maghrib saya sempat ngobrol dengan penjual tersebut tentang berapa jam perjalanan menuju puncak arjuno dan welirang serta sejak kapan penjual itu disini menurut cerita pe njual tersebut lembah kidang ada banyak rusa liar yang berkeliaran tapi itu akan terlihat ketika tidak ada pendaki yang melintas mungkin rusa tersebut takut melihat pendaki sehingga tak nampakkan diri
Sesudah itu ada rombongan pendaki lain dari unesa, malam itu kami mulai makan malam di pondokan kalau nggak salah makan sop sesudah makan saya dan uun (mungkin) ke bawah untuk isi air dan wudhu saat itu saya kira uun ngomong kuntilanak ternyata semiran (waktu itu posisi di tengah hutan dengan banyak anjing yang mengaum dan sepi + angker) akhirnya jadi bahan tertawa'an hahaha. Cuaca disana sekitar 15 derajat celcius sehingga ngomong saja seperti merokok yakni ngeluarin asap aktifitas yang paling enak dilakukan yakni tidur.

Pendakian Arjuno

Saya bangun jam2 6 pagi, sebelum berangkat saya pergi ke mata air untuk mengisi air untuk persiapan mendaki Arjuno. Rombongan berjalan mulai pukul 8 pagi saat itu kami jalannya melewati beberapa pondok lalu belok kiri dari pondokan ada tanjakan dari situ jalan sekitar 30 menitan sampai di lembah kidang

ada seorang pendaki lain yang menunggu di tenda sedang menanti kawan - kawannya yang muncak di arjuno, di dekat itu ada sumber mata air tapi kering, perjalan diteruskan dan disitulah kami melihat sebuah lembah seperti lapangan yang luas dengan pemandangan puncak gunung






Sesudah itu perjalanan menuju mata air terakhir sebelum puncak arjuno letaknya agak di sebelah kanan sebelum menuju jalan tanjakan, kami mengisi banyak air untuk menuju puncak karena belum sarapan pagi. Rombongan melanjutkan perjalanan menuju watu gedhe sebelum itu stop di tengah jalan untuk sarapan pagi, menu sarapan pagi ini hanya roti tawar dan agar - agar jelly. 


Perjalanan untuk mendaki ini lebih sulit saat lewat tanjakan belum lagi jalannya yang licin selain itu kondisi fisik mulai menurun seperti kelaparan, kehausan rahman mengajak foto - foto sebentar untuk menghilangkan rasa capek



Rombongan sampai juga di watu gedhe ardha, fazl, rahman, magda foto di watu gedhe


Ardha dengan galaunya di Watu Gedhe

Perjalanan dilanjutkan ketika diatas kami bertemu dengan ranger gunung (semacam penjaga alam dan penolong untuk pendaki) dia mengatakan kalau mau muncak agak susah karena puncak berkabut dan kami disuruh turun jika tak mampu, kami memutuskan untuk maju saja nanggung sudah setengah perjalanan akhirnya ia langsung turun untuk menjadi penunjuk jalan pendaki lain. Ketika berjalan agak ke atas kami bertemu dengan pendaki asal malaysia agak ganteng orangnya bahasa yang ia gunakan agak melayu sedikit kami ngobrol sebentar dengannya sesudah ia pergi magda dan uun ngomong kalau turis itu ganteng. Perjalanan sampai di antara puncak 1 dengan pohon cemara saya yang mulai kehabisan energi memakan gula merah untuk energi perjalanan dilanjutkan dan akhirnya kami tiba di puncak 1 (perlu diketahui sebelum puncak arjuno ada 2 puncak bayangan dan puncak arjuno itu sendiri)


saat itu saya beristirahat di puncak 1 ardha dan yang lain langsung berangkat, saya menyusul di belakang di salah satu puncak ada makam batu dan prasasti sebelum gunung arjuna namanya adalah pasar dieng


saya sempat berdoa sebentar untuk mereka yang meninggal di puncak kemudian di puncak dua ada papan tringgulasi menandakan wilaya pasuruan dengan malang. Ketika saya sampai di dekat puncak arjuno fazl  beristirahat sebentar




Puncak Arjuno dari kejauhan

Saya membawa tas carrier fazl kemudian menyusul ke atas, ketika saya sampai diatas semua kaget karena saya bawa tas carrier sesudah itu ada pendaki lain yang minta foto bareng 

Pendaki itu mengucapkan terima kasih dan turun saya langsung lepas jaket saya untuk menunjukkan kaus pioneer saya di puncak arjuno sesudah foto faradha dan icecs saya menulis titipan anak - anak di puncak arjuna termasuk keluarga saya. Saya sujud syukur di atas puncak arjuno lalu foto - foto




Tak lama berselang ada seorang pelari dari tangerang ia berlari dari hotel di daerah tretes sampai ke puncak arjuno selama 5 jam !! ( ia berangkat dari jam 8 pagi sampai puncak jam 1 siang) hanya bermodalkan go pro tas kecil untuk runner (perbandingannya kami dari pondokan berangkatnya jam 10 sampai atas jam 1 siang itupun banyak istirahatnya itupun bawa carrier hehe) kami minta tolong untuk foto bareng dengan syarat ia minta fotokan



sesudah itu saya fotokan pelari itu kami ngomong - ngomong di puncak bersama pelari itu orangnya lumayan baik sesudah itu pelari pamit untuk pulang, saya lihat bagaimana langkah pelari itu langkah kakinya cepat sekali.
Kami menunggu sampai jam 3 untuk melihat jurang arjuno (saat itu memang berkabut) untuk mengisi waktu tersebut beberapa foto - foto dengan hp ku



Jurang Arjuno Dari Puncak  












Bosan karena kabut terus akhirnya kami turun perjalanan turun memang tak terlalu berat saat naik, saat saya di puncak 2 saya terpeleset untungnya tak parah. Saya dan ardha berjalan bersama di depan icecs berlari untuk turun, saya bertemu dengan rahman dan fazl di watu gedhe mereka sudah turun duluan dan sudah sholat untuk dhuhur dan ashar (sholatnya di qada') saya mampir sebentar untuk sholat lalu melanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan turun agak berbeda dengan pas mendaki jalannya agak curam2 sedikit bahkan saat sampai di lembah kidang gerombolan anjing sudah menunggu. Kami bermalam kembali di pondokan untuk melanjutkan Pendakian Welirang


Bersambung ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll